Etika Bisnis
ETIKA
BISNIS
“ETIKA
MANAJERIAL”
DISUSUN OLEH :
KELAS 3EA31
Disusun oleh :
Inggit Shintya R 13216525
Muhammad Arif P 14216732
Septi Triyunianti 16216919
Richson Edward 18216248
Wenni Sahara 17216613
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN
MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
ATA 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat limpahan rahmat -Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah bertema
“Etika Manajerial” demi memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis.
Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih. Namun, penulis menyadari bahwa
dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja penulis yang
akan mendatang.
Semoga makalah
ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak
yang membaca.
Bekasi, Maret 2019
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... ........ i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ....... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ...... iii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................... ....... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................... ....... 1
1.2 Tujuan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Rumuasan Masalah ........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
.......................................................................... ....... 2
2.1
Pengertian Etika Manajerial ....................................................................... 2
2.1.1 Relativisme Moral...................................................................... 3
2.1.2 Pendekatan Etika....................................................................... 4
2.1.3 Contoh tindakan tidak etis atau tidak legal dalam sebuah manajemen
perusahaan................................................................................. 4
2.1.4 Manfaat Etika Manajerial ....................................................... 4
2.2
faktor-faktor yang mempengaruhi Etika
Manajerial........................... 5
2.2.1 Leadership ................................................................................. 5
2.2.2 Strategi dan performasi ........................................................... 6
2.2.3 Karakter individu ..................................................................... 6
2.2.4 Budaya Perusahaan...................................................................... 6
BAB III STUDY
KASUS .......................................................................... ....... 7
3.1
Pengertian Etika Manajerial ...................................................................... 7
3.3.1
Leadership/Kepemimpinan ........................................................... 7
3.3.2
Strategi dan Performasi etika bisnis ...................................... ....... 8
3.3.3
Karekter Individu .......................................................................... 9
3.3.4
Budaya Organisasi ....................................................................... 11
BAB IV KESIMPULAN........................................................................... ..... 13
4.1
Kesimpulan ..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... ..... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Etika bisnis adalah
bagian dari filsafat. Secara garis besar pengertian filsafat, etika dan etika
bisnis berhubungan erat satu sama lain.
Filsafat dalam arti luas adalah suatu usaha sistematis untuk memahami pengalaman manusia secara pribadi
dan kolektif/kelompok. Berbeda dengan teologi maka filsafat menggunakan rasio
untuk menafsirkan pengalaman manusia dan bukan mengandalkannya pada wahyu
Ilahi.
Dalam masyarakat, manusia
mengadakan hubungan-hubungan antara lain
hubungan agama, keluarga, perdagangan, politik dan sebagainya. Sifat hubungan
ini sangat rumit dan coraknya berbagai ragam. Hubungan antara manusia ini
sangat peka, sebab sering dipengaruhi oleh emosi yang tidak rasional. Manusia
selalu berusaha agar tercapai kerukunan dan kebahagiaan di dalam suatu
masyarakat. Timbullah peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang kita
sebut etik, etika, norma, kaidah, tolak ukur. Kebanyakan orang tidak senantiasa
sadar akan fungsi etika. Salah satu sebabnya, etika menjadi bagian yang
integral dari pribadi seseorang sehingga tidak lagi dipersoalkan oleh yang
bersangkutan. Artinya seseorang jarang sekali memikirkan etika yang
dimilikinya, kecuali bila ia merasa bahwa dalam hubungannya dengan orang lain
etika tersebut mendapat tantangan. Pada saat tertentu kita pasti berhadapan dan
berinteraksi dengan orang yang memiliki etika yang berbeda. Sasaran etika
adalah moralitas (etika merupakan filsafat tentang moral). Moralitas adalah
istilah yang dipakai untuk mencakup praktek dan kegiatan yang membedakan apa
yang baik dan apa yang buruk, aturan-aturan yang mengendalikan kegiatan itu dan
nilai-nilai yang tersimbul di dalamnya yang dipelihara atau dijadikan sasaran
oleh kegiatan praktek tersebut.
1.2
Tujuan
Masalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memberikan wawasan yang utuh mengenai Etika Manajerial dan beberapa faktor yang
mempengaruhinya.
1.3
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu Etika Manajerial?
2. Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi Etika Manajerial?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Etika Manajerial
Etika Manajerial adalah keputusan manajemen untuk
memendu manajer membicarakan apa yang baik dan buruk dan apa tugas dan
kewajiban moral dan sebagai sebuah studi bagaimana keputusan kita mempengaruhi
orang lain dalam pekerjaan mereka serta lingkungnnya.
Etika didefinisikan sebagai consensus mengenai
standar perilaku yang diterima untuk suatu pekerjaan, perdagangan atau profesi.
Sedangkan menurut Griffin, Etika adalah pandangan, keyakinan dan nilai akan
sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah.
Etika manajerial adalah suatu kode etik
perilaku seoarang manajer atau pengusaha berdasarkan nilai –nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan
lembaga . Secara sederhana yang dimaksud dengan etika manajerial adalah cara
-cara untuk melakukan kegiatan seoarang manajer, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu , lembaga, sumber daya dan juga masyarakat.
Etika manajer dalam lembaga memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu lembaga yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai ( value - creation ) yang tinggi,
diperlukan suatu landasan yang kokoh. Selain etika, dikenal pula istilah Moral
atau Moralitas yakni ajaran-ajaran perilaku personal berdasarkan agama atau
filosofi.
Salah satu penyebab perilaku tidak etis
adalah tidak adanya standar yang berlaku bagi seluruh dunia mengenai perilaku
para pelaku bisnis. Sedangkan norma dan nilai- nilai budaya berbeda-beda untuk
setiap negara dan bahkan antara daerah geografis dan kelompok-kelompok etnis
dalam suatu negara. Selain faktor-faktor situiasional seperti pekerjaan itu
sendiri, supervise dan budaya organisasi, perilaku etnis seseorang diperngaruhi
oleh tahap perkembangan moral dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Sama seperti
hirarki kebutuhan Maslow, perkembangan moral terbentuk dari keinginan pribadi untuk
memperhatikan nilai-nilai universal.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan
pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai
pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang
luhur, jujur, transparan dan sikap yang professional. Dalam menciptakan etika
bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian
diri.
2. Pengembangan
tanggung jawab social (social responsibility).
3. Mempertahankan
jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan
informasi dan teknologi.
4. Menciptakan
persaingan yang sehat.
5. Menerapkan
konsep “pembangunan berkelanjutan”.
6. Menghindari
sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu
menyatakan yang benar itu benar.
8. Menumbuhkan
sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke
bawah.
9. Konsekuen
dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
10. Menumbuhkembangkan
kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati.
11. Perlu
adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan.
A.
Relativisme
Moral
Relativisme Moral mengatakan bahwa moral
bersifat relative pada beberapa pribadi, social atau standar budaya, dan tidak
ada standar yang lebih baik dibanding standar lainnya. Ada empat tipe
relativisme :
1. Naïve
Relativism, yakni keyakinan bahwa semua keputusan moral adalah sangat pribadi
dan individu memiliki hak untuk menjalani hidupnya.
2. Role
Relativism, yakni melakukan peran sosial disertai dengan kewajiban hanya pada
peran tersebut,
3. Social
Group Relativism, yakni kepercayaan bahwa moralitas adalah suatu hal yang
menyertai norma-norma suatu kelompok.
4. Cultural
Relativism, yakni bahwa moralitas tergantng pada budaya tertentu dalam
masyarakat tertentu.
B.
Pendekatan
Etika
Ada
tiga pendekatan dasar terhadap perilaku etis :
1. Pendekatan
Utilitarian : tindakan dan perencanaan harus dinilai berdasarkan akibat dari
tindakan tersebut.
2. Pendekatan
hak-hak individual : kesadaran bahwa manusia memiliki hak- hak dasar yang harus
dihormati dalam semua keputusan.
3. Pendekatan
Peradilan : pemahaman bahwa pembuatan keputusan harus wajar, adil dan tidak
bias dalam mendistribusikan keuntungan dan kerugian bagi individual dan bagi
kelompok
C.
Berikut
adalah contoh dari tindakan tidak etis atau tidak legal dalam sebuah manajemen
perusahaan :
a. Penggunaan
obat-obatan terlarang
b. Pencurian
oleh Para Pekerja atau Korupsi
c. Konflik
Kepentingan
d. Pengawasan
Kualitas atau
e. Quality
Control
f.
Penyalahgunaan informasi yang
bersifat rahasia
g. Penyelewengan
dalam pencatatan keuangan
h. Penyalahgunaan
penggunaan asset perusahaan
i.
Pemecatan tenaga kerja
j.
Polusi Lingkungan
k. Cara
bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
l.
Penggunaan pekerja atau
tenaga kerja di bawah umur
m. Pemberian
hadiah kepada pihak- pihak tertentu yang terkait dengan pemegang kebijakan.
- Manfaat Etika Manajerial
1. Pengendalian
diri
2. Pengembangan
tanggung jawab sosial lembaga
3. Mempertahankan
jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh pesatnya perkembangan
informasi dan teknologi
4. Dapat
menciptakan persaingan yang sehat antar perusahaan maupun organisasi
5. Menerapkan
konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Guna
menghindari sifat KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) yang dapat merusak
tatanan moral
7. Dapat
mampu menyatakan hal benar itu adalah benar
8. Membentuk
sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha
lemah
9. Dapat
konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan
kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah dimiliki.
2.2
faktor-faktor
yang mempengaruhi Etika Manajerial
1.
Leadership
Kepemimpinan yang beretika menggabungkan
antara pengambilan keputusan yang
beretika dan perilaku yang beretika. Tanggung jawab utama dari seorang pemimpin
adalah membuat keputusan yang beretika dan berperilaku yang beretika pula. Ada
beberapa hal yang harus dilakukang oleh seorang pemimpin yang beretika yaitu :
·
Mereka berperilaku
sedemikian rupa sehingga sejalan dengan tujuannya dan organisasi.
·
Mereka berlaku sedemikian
rupa sehingga secara pribadi, dia merasa bangga akan perilakunya.
·
Mereka berperilaku dengan
sabar dan penuh keyakinan akan keputusan yang diambilnya dan dirinya sendiri.
·
Mereka berperilaku dengan
teguh. Ini berarti berperilaku secara etika sepanjang waktu, bukan hanya bila
dia merasa nyaman untuk melakukannya.
·
Seorang pemimpin etika,
menurut Blanchard dan peale, memiliki ketangguhan untuk tetap pada tujuan dan
mencapai apa yang dicita-citakannya.
·
Mereka berperilaku secara
konsisten dengan apa yang benar-benar penting. Dengan kata lain dia tetap
menjaga perspektif
2.
Strategi dan
performasi
Fungsi yang penting dari sebuah manajemen
adalah untuk kreatif dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan yang membuat
perusahaannya mencapai tujuan perusahaa terutama dari sisi keuangan tanpa harus
menodai aktivitas bisnisnya berbagai kompromi etika. Sebuah perusahaan yang
jelek akan memiliki kesulitan besar untuk menyelaraskan target yang ingin
dicapai perusahaannya dengan standar-standar etika. Karena keseluruhan strategi
perusahaan yang disebut excellence harus bisa melaksanakan seluruh
kebijakan-kebijakan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang
jujur.
3.
Karakter individu
Perjalanan hidup suatu perusahaan tidak
lain adalah karena peran banyak individu dalam menjalankan fungsi-fungsinya
dalam perusahaan tersebut. Perilaku para individu ini tentu akan sangat
mempengaruhi pada tindakan-tindakan mereka ditempat kerja atau dalam
menjalankan aktivitas bisnisnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi karakter
individu Faktor –faktor tersebut yangpertama adalah pengaruh budaya,
pengaruh budaya ini adalah pengaruh nilai-nilai yang dianut dalam keluarganya.
Faktor yang kedua, perilaku ini akan dipengaruhi oleh lingkunganya yang
diciptakan di tempat kerjanya. Faktor yang ketiga adalah berhubungan
dengan lingkungan luar tempat dia hidup berupa kondisi politik dan hukum, serta
pengaruh–pengaruh perubahan ekonomi. Kesemua faktor ini juga akan terkait
dengan status individu tersebut yang akan melekat pada diri individu tersebut
yang terwujud dari tingkah lakunya.
4.
Budaya perusahaan
Menurut Mangkunegara, (2005:113), budaya organisasi
adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang
dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi
anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi
internal. Budaya organisasi juga berkaitan
dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik budaya suatu organisasi,
dan tidak terkait dengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu atau tidak.
Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan seperti kepuasan kerjayang lebih bersifat evaluatif.
BAB
III
STUDI
KASUS
3.1
Studi Kasus faktor yang mempengaruhi Etika Manajerial
- LEADERSHIP/KEPEMIMPINAN
Satu hal penting dalam penerapan etika bisnis di
perusahaan adalah peran seorang pemimpin/leadership. Pemimpin menjadi pemegang
kunci pelaksanaan yang senantiasa dilihat oleh seluruh karyawan. Di berbagai
kondisi, saat krisis sekalipun, seorang pemimpin haruslah memiliki kinerja
emosional & etika yang tinggi. Pada prakteknya, dibutuhkan kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual dari seorang pemimpin dalam penerapan
etika bisnis ini. Kepemimpinan
yang baik dalam bisnis adalah kepemimpinan yang beretika. Etika dalam berbisnis
memberikan batasan akan apa yang yang sebaiknya dilakukan dan tidak. Pemimpin
sebagai role model dalam penerapan etika bisnis, akan mampu mendorong
karyawannya untuk terus berkembang sekaligus memotivasi agar kapabilitas
karyawan teraktualisasi.
CONTOH DARI LEADERSHIP
- STRATEGI DAN PERFOMASI ETIKA BISNIS
Fungsi yang penting dari sebuah manajemen adalah untuk
kreatif dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan yang membuat
perusahaannya mencapai tujuan perusahaan terutama dari sisi keuangan tanpa
harus menodai aktivitas bisnisnya berbagai kompromi etika. Sebuah perusahaan
yang jelek akan memiliki kesulitan besar untuk menyelaraskan target yang ingin
dicapai perusahaannya dengan standar-standar etika. Karena keseluruhan strategi
perusahaan yang disebut excellence harus bisa melaksanakan seluruh
kebijakan-kebijakan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang
jujur.
CONTOH DARI STRATEGI DAN PERFORMASI ETIKA BISNIS
- KARAKTER INDIVIDU
Perjalanan hidup suatu perusahaan tidak lain adalah
karena peran banyak individu dalam menjalankan fungsi-fungsinya dalam
perusahaan tersebut. Perilaku para individu ini tentu akan sangat mempengaruhi
pada tindakan-tindakan mereka ditempat kerja atau dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya. Semua kualitas individu nantinya akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor-faktor yang diperoleh dari luar dan kemudian menjadi prinsip yang
dijalani dalam kehidupannya dalam bentuk perilaku. Faktor-faktor tersebut
yang pertama adalah pengaruh budaya, pengaruh budaya ini adalah pengaruh
nilai-nilai yang dianut dalam keluarganya. Yang kedua, perilaku ini akan
dipengaruhi oleh lingkunganya yang diciptakan di tempat kerjanya. Aturan
ditempat kerja akan membimbing individu untuk menjalankan peranannya ditempat
kerja. Faktor yang ketiga adalah berhubungan dengan lingkungan luar tempat dia
hidup berupa kondisi politik dan hukum, serta pengaruh–pengaruh perubahan
ekonomi. Moralitas seseorang juga ditentukan dengan aturan-aturan yang berlaku
dan kondisi negara atau wilayah tempat tinggalnya saat ini. Kesemua faktor ini
juga akan terkait dengan status individu tersebut yang akan melekat pada
diri individu tersebut yang terwuju dari tingkah lakunya.
CONTOH DARI KARAKTER INDIVIDU
- BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi adalah suatu kumpulan nilai-nilai,
norma-norma, ritual dan pola tingkah laku yang menjadi karakteristik suatu
organisasi. Setiap budaya perusahaan akan memiliki dimensi etika yang didorong
tidak hanya oleh kebijakan-kebijakan formal perusahaan, tapi juga karena
kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang berkembang dalam organisasi perusahaan
tersebut, sehingga kemudian dipercayai sebagai suatu perilaku, yang bisa
ditandai mana perilaku yang pantas dan mana yang tidak pantas. Budaya-budaya
perusahaan inilah yang membantu terbentuknya nilai dan moral ditempat kerja,
juga moral yang dipakai untuk melayani para stakeholdernya. Aturan-aturan dalam
perusahaan dapat dijadikan yang baik. Hal ini juga sangat terkait dengan visi
dan misi perusahaan. Banyak hal-hal lain yang bisa kita jadikan contoh bentuk
budaya dalam perusahaan. Ketika masuk dalam sebuah bank, misalnya, satpam bank
selalu membukakan pintu untuk pengunjung dan selalu mengucapkan salam, seperti
selamat pagi ibu…selamat sore pak…sambil menundukkan badannya, dan nilai-nilai
sebagiannya. Ini juga budaya perusahaan, yang dijadikan kebiasaan sehari-hari
perusahaan.
CONTOH DARI BUDAYA ORGANISASI
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Dalam
bisnis dengan para pelakunya yang merupakan orang biasa, maka diperlukan
prinsip-prinsip etika bisnis dan moral yang melandasi setiap pelaku bisnis
tersebut. Adanya etika bisnis membuktikan bahwa bagi bisnis justru tidak ada
pengecualian serta bukan pula bentuk permusuhan yang lama terhadap bisnis dan
kegiatan ekonomis.
Etika bisnis adalah suatu
kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang
dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Kelompok
pemilik kepentingan yang memengaruhi keputusan bisnis adalah Para pengusaha dan
mitra usaha, Petani dan perusahaan pemasok bahan baku, Organisasi pekerja,
pemerintah, bank, investor, masyarakat umum serta pelanggan
Etika bisnis bisa
membantu untuk mengambil keputusan moral yang dapat dipertanggungjawabkan, tapi
tidak berniat mengganti tempat dari para pelaku moral dalam perusahaan. Setiap
perusahaan harus memiliki tanggung jawab terhadap semua pihak yang bersangkutan
dengan perusahaannya seperti tanggung jawabnya terhadap lingkungan, karyawan,
investor, pelanggan, masyarakat. Karena dengan beretika bisnis yang baik selain
dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada
perusahaan, juga sangat menentukan maju / mundurnya suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar