studi kasus pt mayora


Strategi Perusahaan

Kunci sukses keberhasilan PT Mayora Indah Tbk dalam bersaing, tentu saja tak terlepas dari beberapa strategi yang di terapkan oleh pihak managemen dalam mengatur strategi perusahaan mulai dari pemasaran, menghadapi konsumen dan pesaing. Salah satu produk perusahaan yang sangat laku dipasaran adalah kopi yang menjadi selera para konsumen khususnya di Indonesia.

PT.Mayora mencoba menyesuaikan saluran distribusinya dengan kebutuhan pelanggannya. Saluran distribusi yang kreatif dan luar biasa ini menjadi sumber dari keunggulan bersaingnya. Sehingga PT.Mayora dapat memperoleh banyak pangsa pasar dan dapat menjangkau populasi sasaran yang tersebar luas. Sehingga dapat melayani berbagai kebutuhan dari beberapa segmen dengan cepat dan terfragmentasi.

Sistem saluran seringkali berkembang agar dapat memenuhi peluang dan kondisi pasar. Maka untuk mendapatkan efektivitas maksimum, analisis dan pengambilan keputusan saluran distribusi harus lebih ditekankan pada tujuan. Mendesain sebuah sistem saluran membutuhkan analisis terhadap kebutuhan layanan konsumen. Mendesain saluran distribusi dinilai dengan menemukan nilai apa yang diinginkan oleh berbagai segmen sasaran dari saluran distribusi.Pada kasus PT.Mayora. PT.Mayora menjual energen kepada konsumen segmen 1 lewat perantara rumah sakit. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan sarapan yang bergizi dan sehat dikonsumsi ketika sakit. Pada konsumen segmen 2, PT.Mayora menjual vitazone lewat perantara tempat-tempat olahraga seperti gym dan golf.





STRATEGI SEGMENTING

Segmenting merupakan sebuah tindakan membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli yang berbeda – beda yang mungkin membutuhkan produk – produk dan atau kombinasi pemasaran yang terpisah. Proses ini juga sering dikenal sebagai proses identifikasi pasar mana yang akan menjadi segmen pemasaran dari suatu perusahaan. Pada kasus PT Mayora Indah Tbk perusahaan melakukan beberapa strategy untuk mengidentifikasi dan menemukan segmen pasar yang paling sesuai dengan tujuan dan orientasi perusahaan.

Karena berfokus pada strategi jangka panjang, maka PT Mayora Indah Tbk mengembangkan produk hampir pada semua segmen makanan terutama produk biskuit dan permen. Hal ini dibuktikan dengan adanya produk unggulan mereka dengan brand yang sangat terkenal seperti biskuit “roma” dan permen “kopiko”. Selain itu produk ini juga diperuntukkan untuk semua kalangan, namun mereka tetap mempertahankan pada sisi kualitas dan juga inovasi sehingga produk mereka jika dibandingkan dengan produk sejenis jauh lebih mahal. Jika dilihat dari berbagai macam faktor yang digunakan untuk melakukan segmentasi, maka terdapat beberapa bentuk segmentasi yang dilakukan yaitu:



1.      Segmentasi Geografis

PT Mayora Indah Tbk mengelompokkan segmen pasar berdasarkan pasar domestik dan juga luar negeri. Pada segmen pasar domestik dilakukan pengembangan kesemua wilayah mulai dari desa, kecamatan, kabupaten serta kota tanpa terkecuali. Sedangkan untuk pengembangan pasar internasional PT Mayora Indah Tbk lebih berfokus pada segmen pasar dengan penduduk padat seperti china,  thailand dan vietnam dengan tujuan untuk meluaskan pasar.



2.      Segmentasi Demografis

Segmentasi berdasarkan demografis yang dilakukan PT Mayora Indah Tbk adalah tidak membuat segmen berdasarkan kriteria usia, tingkat pengahasilan, atupun kalangan spesifik tertentu karena kebanyakan produk Mayora dapat dikonsumsi dan dijangkau oleh semua kalangan dari berbagai usia, latar belakang pendidikan dan pendapatan, serta gender. Jadi mayora dapat mencangkup beberapa segmen pasar sekaligus dan tidak mengelompokkan segementasi berdasar demografis secara spesifik.



3.      Segmentasi psikografis

Segmentasi Psikografis yang dilakukan adalah dengan menyaesuaikan produk dengan kebutuhan dan juga gaya hidup konsumen. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelitian pada konsumen untuk menemukan kebutuhan dan keinginan dari para customer yang disesuaikan dengan budaya dan lifestyle dari masing-masing konsumen sehingga Mayora dapat diterima dengan mudah oleh konsumen dengan latar belakang yang berbeda-beda.



4.      Segmentasi perilaku

Segmentasi perilaku dilakukan dengan memperhatikan benefit apa yang diinginkan pelanggan, apakah lebih berorientasi pada harga atau kualitas. Pada hal ini Mayora lebih menyegmenkan dirinya pada pemenuhan kualitas yang baik. Selain itu segementasi juga dilakukan dengan memperhatikan faktor keloyalan dari pelanggan, karena ketatnya persaingan maka segementasinya lebih berfokus pada penjagaan kualitas untuk mempertahankan keloyalan pelanggan. Adanya wacana pertumbuhan middle class yang berkembang pesat juga menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan Mayora untuk menentukan segmen pasarnya.





STRATEGI TARGETING



Targeting Yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki. Target yang ditetapkan PT Mayora Indah Tbk adalah memasuki beberapa pasar dan juga segmen konsumen. Misalnya saja untuk anak-anak mereka mengembangkan berbagai jenis permen, wafer karamel dan juga energen untuk melengkapi kebutuhan gizi sarapan. Selain itu mereka juga menargetkan untuk memasuki pasar dewasa dengan menciptkan produk makanan terutama consumer goods seperti membrand produk energen menjadi produk sarapan keluarga dan juga biskuit danisa sebagai biskuit yang dicintai oleh kalangan muda sampai ibu-ibu.

Dalam menentukan target PT Mayora lebih berfokus kepada penjagaan kualitas dan juga inovasi produk yang dapat menambahkan value added bagi para konsumen melalui benefit yang mereka dapatkan dari produk mayora. Oleh karena itu target konsumen nya pun kebanyakan juga berasal dari kalangan menengah yang lebih memperhatikan atau lebih berorientasi pada kualitas dibandingkan dengan harga. Hal ini dilatarbelakangi oleh perkembangan kalangan menengah yang sedang pesat-pesatnya sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan perusahaan yang ditargetkan mencapai tingkat dua digit angka atau 20%. (swa online, 2014).

Dari target yang ditetapkan oleh PT Mayora dapat disimpulkan bahwa strategi utama yang dilakukan oleh mereka adalah strategi diferensiasi produk dengan menekankan pada kualitas dan juga inovasi terus menerus. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan semakin pesatnya perkembangan masyarakat kelas menengah dan semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan pentingnya kualitas barang yang mereka konsumsi. Segementasi, targetting dan juga positioning yang dilakukan oleh PT Mayora indah melahirkan terciptanya brand Mayora merajai hampir seluruh pangsa pasar dunia di lebih dari 80 negara sebagai brand Consumer Goods yang terkemuka di dunia.







STRATEGI POSITIONING



Apabila target pasar (sasaran program) sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Menurut Don E.Schwitz, positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus menempatkan produk yang kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan konsumen dalam kategori tertentu. Fokus dari strategi positioning yaitu: konsumen dan kompetisi. Pendekatan yang dilakukan dengan mengasosiasikan keuntungan produk dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, dapat juga dengan menciptakan citra merek yang diinginkan dan membandingkan merek dengan kompetitor. Dalam strategi pemasaran, positioning merupakan faktor yang paling penting dalam membangun merek di pasar. Positioning merefleksikan citra merek yang kontras, menjadi daya pembeda yang kuat di tengah kompetisi, dan mengkomunikasikan manfaat produk.

Mayora merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods di Indonesia. Untuk menjadi perusahaan FMCG tentunya diperlukan strategi positioning yang baik dari Mayora. Menurut Ricky Afrianto (Global Marketing Director PT Mayora Indah Tbk.) bahwa perseroan memiliki produk unggulan yang diterima pasar dengan baik, selanjutnya adalah fokus mengembangkan aktivitas marketing untuk membangun brand equity yang kuat. Tim pemasaran Mayora dituntut untuk solid dan paham kondisi konsumen di setiap negara. Tahun 2015, ekspor produk mayora telah mencapai 30% dari total turnover keseluruhan produk.

Strategi marketing untuk membangun brand secara umum yang dianut oleh PT Mayora Indah Tbk. untuk setiap produknya adalah:

a. Menjaga kualitas (quality control) dari setiap produk

b. Memahami pasar dan konsumen di setiap negara

c. Terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen

d. Melakukan aktivitas marketing untuk membangun brand baik di above the line maupun below the line



a. Positioning Berdasar Atribut dan Manfaat Produk

PT Mayora Tbk. menggunakan strategi ini misalnya dalam produk Energen. Berdasarkan penelitian Hardinsyah Fachrudin tahun 2010, 76.1% anak Indonesia memiliki nilai Mutu Gizi Pangan (MGP) sarapan yang tergolong sangat kurang dan 66% anak Indonesia sarapan dengan gizi yang kurang yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam belajar dan beraktivitas. Mayora melakukan branding terhadap Energen dengan cara menonjolkan manfaatnya sebagai minum makanan bergizi yang praktis untuk pengganti sarapan keluarga Indonesia. Mayora berharap semakin banyak keluarga yang terbiasa sarapan sehat sebelum jam 9 pagi dengan jenis sarapan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin-mineral setelah mereka kampanyekan pentingnya sarapan sebelum jam 9 pagi.

Di sisi lain PT Mayora Tbk. juga menggunakan atribut yang unik dalam salah satu produknya yaitu kembang gula kiss. Kembang gula ini menggunakan packaging yang unik yaitu ada pesan singkat di bagian belakang kemasan, seperti misalnya “aku kangen kamu, semangat ya, dsb”. Tentunya ini merupakan hal unik yang bisa digunakan konsumen sebagai media baru dalam menyampaikan pesan -pesan unik kepada orang lain melalui media yang unik.





b. Positioning Berdasar Harga dan Kualitas

PT Mayora Indah Tbk. menggunakan konsep harga yang dapat dijangkau oleh konsumen di semua produknya dengan kualitas yang baik pula mengingat banyak produk dari mayora yang menjadi market leader seperti kopiko, mi gelas, bengbeng, roma, dsb.



c. Positioning Berdasar Penggunaan atau Aplikasi

Contohnya produk Mi Gelas yaitu menggunakan gelas dalam menyeduh mi. Tentunya aplikasi ini praktis dan beda dari produk lain yang kebanyakan menggunakan mangkok atau cup dalam aplikasi penyajiannya.



d. Positioning Berdasar Kelas Produk

PT Mayora Indah Tbk. menggunakan positioning strategy ini dalam fokus mengalahkan kompetitor-kompetitornya. Pada awalnya Mayora menggunakan brand Roma hanya untuk produk marie biskuitnya. Tetapi untuk menangkal persaingan kemudian roma berinovasi menggunakan varian-varian yang berbeda seperti Roma Slai O’lai, Roma Slai O Lai Twice, Roma Better, Roma Muuch Better, Roma Sari Gandum, Roma Sari Gandum Sandwich, Roma Wafer Vanila, Roma Wafer Coklat, Roma Cookies Peneaple, Roma Cookies Coklat, dan sebagainya. Jadi yang pada awalnya kelas produknya hanya untuk bayi kemudian dengan inovasi ini bisa dikonsumsi untuk berbagai kelas yang lainnya. Seperti Slai O’lai, Sari Gandum bisa dikonsumsi oleh anak-anak hingga dewasa.



e. Positioning Berdasar Pengguna Produk

PT Mayora Indah Tbk. menggunakan positioning strategy ini misalnya dalam iklan produk beng-beng yang ditujukan kepada remaja berdasar lagu Peri Cintaku-Marcell yang sedang populer di masa ini.



f. Positioning Berdasar Kompetitor

PT Mayora Indah Tbk. menggunakan positioning strategy ini misalnya dalam produk Zuperr Keju. Produk ini menandingi produk Richeese nabati dari nabati group. Caranya adalah dengan memberikan kemasan produk yang lebih besar dari produk Richeese dengan harga yang sama yaitu Rp 500.



Nah, salah satu industri makanan dan minuman dalam negeri yang sudah menerapkan sistem industri 4.0 adalah PT Mayora. Penerapan 4.0 ini sangat membantu urusan bisnis dalam melakukan pemasaran.

PT Mayora sudah menerapkan industri 4.0, Seperti adanya robotik dalam pengerjaan finishing produk dan penggunaan sistem android yang dirasa sangat membantu perihal pengecekan dan kontrol kualitas produk.






https://www.nursaidr.com/2018/07/kementerian-perindustrian-dan-industri-4.html



http://shafiraayusti.blogspot.com/2018/04/makalah-manajemen-strategi-pt-mayora.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Studi Kasus KFC

BUDAYA GOTONG ROYONG UNTUK PERKEMBANGAN EKONOMI