Studi Kasus Carrefour


Profil Perusahaan

Hypermarket Carrefour Internasional

Carrefour ialah sebuah kelompok supermarket internasional yang berkantor pusat di Perancis. Carrefour merupakan kelompok ritel terbesar di Eropa dan Amerika Latin serta terbesar kedua di dunia setelah Wal-Mart. Perusahaan dagang Carrefour dibentuk tahun 1957 oleh keluarga Fournier dan Defforey, disusul dengan pembukaan supermarket Carrefour setahun kemudian di kota Annecy, wilayah sebelah timur Prancis. Penemuan konsep swalayan baru “hypermarket” oleh perusahaan ini pada tahun 1963 direalisasikan dengan pembukaan hypermarket Carrefour di Sainte-Genevieve-des-Bois, suatu Kawasan di kota Paris, dengan menempati lahan seluas 2500m2 yang memuat 400 buah areal parkir dan 12 jalur kasa pembayaran.

Tahun 1973, Carrefour membuka cabang di luar negeri, yaitu di Spanyol. Dilanjutkan dengan pembukaan cabang di Brazil pada tahun 1975, Argentina pada tahun 1982, Italia pada tahun 1993. Pembukaan cabang Carrefour untuk Kawasan Asia pertama kali dilakukan di Taiwan pada tahun 1989, Singapura pda tahun 1997, Indonesia pada tahun 1998, dan Jepang pada tahun 2000. Pada penghujung tahun 1999, Carrefour dan Promodes4 (induk perusahaan Continent, merek dagang paserba dari Prancis) sepakat melakukan penggabungan atas semua usahanya di dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour. Kartu belanja Carrefour “la carte Pas” diperkenalkan pada tahun 1981, diikuti dengan peluncuran program asuransi Carrefour pada tahun 1984, dan peluncuran produk-produk menggunakan merek dagang Carrefour pada tahun 1985. Website Carrefour.fr diluncurkan pada tahun 2000.


Visi dan Misi Carrefour

Visi Carrefour

Menjadi paserba terbesar di dunia dan menjadi acuan paserba modern untuk perlindungan kesehatan, kenyamanan konsumen dan lingkungan. Seluruh usaha ditujukan demi kepuasan pelanggan sehingga segala kegiatan usaha Carrefour adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah baik pilihan produk, kualitas, dan dengan harga yang paling bersaing.


Tujuan Carrefour adalah sebagai berikut.
Menjadi kekuatan internasional yang diperhitungkan pada setiap pasar.
Terus-menerus berusaha merebut pangsa pasar untuk memperkokoh kemandirian dan citra perusahaan dalam jangka waktu panjang.
Mengembangkan sinergi saling menguntungkan dengan seluruh mitra bisnis.
Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda di setiap negara di mana Carrefour beroperasi.


Misi Carrefour

Untuk mencapai visi dan tujuan yang telah ditentukan, Carrefour mengarahkan semua kegiatannya dengan berlandaskan aspek kebebasan, tanggung jawab berbagi, menghargai, integritas, solidaritas, dan progres, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
Menciptakan paserba dengan konsep tempat belanja keluarga.
Memberikan pilihan dan kualitas ke semua orang.
Menciptakan harga yang diinginkan konsumen dan penyediaan lokasi yang strategis.
Membangun kerja sama yang baik dengan para pemasok yang berkualitas.
Memberikan dukungan yang terbaik bagi para karyawan untuk berkembang dan mencapai potensi maksimal guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.


Carrefour juga menerapkan tiga pilar utama yang diyakini dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen. Ketiga pilar tersebut adalah harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang memuaskan.


Proses Perubahan Organisasi dan Inovasi

Proses Perubahan Organisasi Carrefour

Penerapan IT dalam manajemen rantai pasokan yang secara mendasar menghubungkan antar proses bisnis sedemikian sehingga antara pemasok, pelanggan, dan rekanan bisnis terhubung dalam suatu jaringan dengan menggunakan perangkat lunak infolog. Penggunaan perangkat lunak infolog sebagai sebuah cross functional inter-enterprise system telah mengubah tatanan proses supply chain management di Carrefour. Salah satu yang cukup signifikan terlihat adalah munculnya distribution center sebagai pusat penerimaan barang dari seluruh pemasok Carrefour. Pemasok tidak lagi harus mengantar barang yang akan dijual ke masing-masing gerai, namun cukup mengirimkannya ke distribution center baru kemudian akan dikirimkan ke masing-masing gerai Carrefour sesuai dengan jumlah unit yang dibutuhkan. Sistem yang digunakan bersifat just in time dan disebut cross dock.


Proses Inovasi Carrefour

Carrefour melakukan modernisasi outlet Carrefour yang ada kemudian disesuaikan dengan gaya hidup konsumen di lingkungan sekitar. Carrefour juga menawarkan konsep belanja baru yang nyaman, modern dan berkualitas, dengan menawarkan produk yang lengkap dari kebutuhan sehari-hari, makanan cepat saji, fashion hingga barang elektronik dengan harga yang kompetitif. Peningkatan efisiensi dan tingkat kepuasan pelanggan dengan lebih baik juga dilakukan oleh Carrefour dengan berinvestasi lebih serius di bidang IT yaitu dengan menerapkan E-Business secara lebih menyeluruh. Langkah ini sudah dimulai juga dengan adanya kartu belanja Carrefour yang dari sisi E-Business merupakan perangkat untuk membangun relasi yang lebih baik dan lebih dekat dengan pelanggan.



Peran E-Business

E-business System merupakan kependekan dari electronic business system. Menurut O’Brien (2010) E-Business merupakan penggunaan internet dan teknologi informasi dan jaringan lainnya untuk mendukung e-commerce, komunikasi, dan kolaborasi perusahaan, proses bisnis berbasis web, baik antar komponen dalam perusahaan yang berjejaring mauun antara perusahaan dengan rekan bisnis dan pelanggan. Menurut Steve Alter (2002), e-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi.

Secara garis besar E-business dapat diartikan sebagai penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business berfungsi untuk mendukung bagian marketing, produksi, accounting, finance dan human resource management. Proses transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada e-business. E-Business berbeda dengan istilah e-commerce dengan karakteristik cakupannya yang lebih luas, bekerja di balik transaksi untuk mengoptimalkan penggunaat net yang dikombinasikan dengan teknologi dan bentuk komunikasi elektronik lainnya untuk memperlancar berbagai aktivitas bisnis. Sehingga e-commerce dalam hal ini tercakup di dalamnya.

Jalinan komunikasi anatara perushaan dengan konsumen secara rutin membuat perusahaan mengetahui keinginan, kebutuhan dan tanggapan dari para konsumennya. Jaringan komunitas konsumen yang terbentuk menciptakan kumpulankonsumen yang loyal sehingga memudahkan perusahaan dalam mendistribusikan informasi mengenai produk. Hal ini berarti perusahaan dapat menghemat biaya promosi dan meningkatnya jumlah konsumen tanpa melakukan banyak promosi. Selain itu, keuntungan dari penerapan e-business di dalam supply chain perusahaan adalah terjalinnya kerja sama yang lebih baik dengan para supplier sehingga stok barang yang habis dapat diminimalisir.

Selain itu, e-business juga membawa dampak yang besar di dalam supply chain salah satunya adalah meluasnya fasilitas komunikasi dalam organisasi yang mengakibatkan terbangunnya kerja sama yang baik. Tidak hanya itu, e-business menyediakan kesempatan bagi sebuah organisasi untuk meluaskan pasar mereka ke seluruh dunia sehingga dapat menaikan tingkat permintaan dalam penggunaan barang atau jasa.

Penerapan E-Business di Carrefour Indonesia mulai serius dilakukan pada bulan Juli tahun 2007 (SWA, 2009). Penerapan E-Business ini dilakukan untuk mengoptimalkan proses bisnis yang ada di Carrefour terutama dalam hal manajemen rantai pasokan dan manajemen relasi pelanggan. Rantai pasokan ini harus diatur untuk memudahkan kerja antara gerai dan pemasok. Sedangkan manajemen relasi pelanggan bertujuan untuk mengelola pelanggan Carrefour sehingga tetap setia berbelanja di Carrefour.

Pada website Carrefour Indonesia terdapat Berita Carrefour, Lokasi, Kartu Mega Carrefour, Produk Carrefour, Voucer Carrefour, Layanan Kami, Saran dan Pertanyaan serta Katalog Promo. Berita Carrefour berisi tentang berita atau event yang ada di Carrefour. Lokasi berisi tentang lokasi gerai-gerai Carrefour di seluruh Indonesia. Produk Carrefour berisi tentang produk yang dijual dalam jumlah paket. Kartu Mega Carrefour berisi tentang keistimewaan kartu bank Mega. Voucer Carrefour berisi tentang voucer Carrefour. Saran dan Pertanyaan dapat diisi oleh pelanggan untuk menuliskan saran ataupun pertanyaan. Katalog berisi katalog produk Carrefour yang sedang diskon. Walaupun telah ada websitenya, namun pelanggan Carrefour belum bisa melakukan transaksi jual beli secara online. Salah satu website Carrefour yang dapat melakukan transaksi belanja online adalah Carrefour United Arab Emirates.


Kesimpulan

Carrefour merupakan bisnis ritel terbesar kedua di dunia yang memiliki cabang hampir di seluruh negara. Dengan berlandaskan konsep tiga pilar utamanya yaitu harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang memuaskan serta menerapkan strategi keunggulan biaya, Carrefour yakin dapat menjadi acuan paserba modern untuk perlindungan kesehatan, kenyamanan konsumen dan lingkungan.

Untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar global, Carrefour terus melakukan perubahan dan inovasi diantaranya dengan menggunakan perangkat lunak infolog sebagai sebuah cross functional inter-enterprise system yang mengubah tatanan proses supply chain management di Carrefour menjadi lebih efisien sehingga perputaran barang lebih cepat.

Selain itu, Carrefour melakukan inovasi dengan modernisasi outlet Carrefour yang ada kemudian disesuaikan dengan gaya hidup konsumen di lingkungan sekitar. Carrefour juga menerapkan sistem E-Business untuk membangun relasi yang lebih baik dan lebih dekat dengan pelanggan.



Referensi

http://www.carrefour.co.id/

http://id.wikipedia.org/wiki/Carrefour

attasuparta.blogspot.com

astutidw.blogspot.com/2013/01/analisis-carrefour-group.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Studi Kasus KFC

BUDAYA GOTONG ROYONG UNTUK PERKEMBANGAN EKONOMI

studi kasus pt mayora